KAMPUNG NELAYAN



social komunal



Jika mendengar kata kampung nelayan, maka bayangan yang melintas adalah kotor, bau ikan, jorok dan masih banyak lagi kata-kata jelek lainnya. Oleh karena itu, kami (lebih tepatnya ranger sabaruddin udin sedunia) akan membuat suatu konsep perkampungan nelayan yang indah, cantik, harum, dan masih banyak lagi kata-kata bagus lainnya (membanggakan diri).
Perumahan di sini dibangun menjadi beberapa blok. Masing-masing blok terdiri dari empat (kalau sabar yang tulis pasti jadinya “empak”) rumah. Masing-masing rumah berukuran 10m x 7m (gede kan? Makanya yang orang tuanya nelayan mau aja kalo dipindah ke sini). Diantara empat rumah tersebut dibangun gazebo serba guna yang bisa digunakan untuk tempat belajar mengaji (wush), ibu-ibu ngerumpi (ehem), menjahit jaring untuk bapak-bapak menagkap ikan, bapak-bapak berdiskusi dan masih banyak deh pokoknya (ketauan males mikir). Selain fasilitas gazebo serba guna, dalam satu blok juga ada tambahan fasilitas dua buah tandon air (jadi gak ada istilah air mati) dan tempat penjemuran kerupuk kerang (kan nelayan, jadi ini fasilitas fardlu ain).
Di area perkampungan ini nantinya juga ada social communal yang bisa digunakan tempat berkumpul bagi seluruh warga perkampungan (bapak-bapak ngobrol sambil menikmati gorengan dari ibu-ibu, dan ibu-ibu sibuk buat ngocok arisan). Ok kaaaannnn????

0 komentar:

Posting Komentar

Hit Me!

Diberdayakan oleh Blogger.